Thursday, January 1, 2015

Visi dan Misi Perusahaan

Visi Sooqy Global

Menjadi holding company unggul berkelas dunia serta berdedikasi menciptakan entrepreneur
sukses dan mulia, hebat dan menghebatkan.

Misi Sooqy Global

1. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh mitra dengan platform “7 in 1”, serta menyediakan produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi dengan dukungan sistem distribusi yang handal dan terpercaya.
2. Menciptakan iklim bisnis yang sehat serta lingkungan pembelajaran yang mencerahkan bagi tumbuh dan berkembangnya jiwa wirausaha.
3. Menjunjung tinggi profesionalitas dan integritas.

7 in 1 Business Concept


Belanja dan dapatkan keuntungan

Berbelanja berarti mengeluarkan uang untuk mendapatkan aneka kebutuhan. Semakin sering berbelanja, maka pengeluaran akan semakin besar. Siapa yang diuntungkan dengan besarnya pengeluaran kita? Tentu saja industri retail yang memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang menyerap pembelanjaan kita yang akan diuntungkan secara langsung. Pembelanjaan kita adalah omset bagi mereka.

Sooqy Global dengan konsep “7 in 1”, membantu Anda mengubah pengeluaran belanja Anda, baik untuk komoditi barang maupun jasa secara online agar menjadi omset Anda

Bahkan, ketika Anda membangun komunitas belanja, pengeluaran belanja komunitas yang Anda bina juga menjadi omset Anda. Semakin sering Anda dan komunitas Anda berbelanja, omset Anda akan semakin besar. Dan itu artinya, profit yang akan Anda dapatkan juga semakin besar, jauh melampaui pengeluaran belanja Anda. Inilah yang kami sebut belanja cerdas, karena pengeluaran kita berpotensi menjadi sumber penghasilan kita. 











http://www.mymart-global.com/?m=join&id=jahegajah

Monday, December 29, 2014

3 Tips Penting Menjalani Bisnis MLM

Oleh karena itu, bagi siapa saja yang menjalan bisnis MLM, termasuk Anda, harus memperhatikan beberapa hal penting agar bisa menjadi pebisnis MLM yang profesional. Ada 3 hal penting yang harus benar-benar diperhatikan dan dilakukan oleh setiap pelaku bisnis MLM, yaitu sebagai berikut:

#1. Jangan pernah memaksa orang lain untuk bergabung dalam bisnis MLM ini. Anda juga harus menghargai orang-orang yang tidak tertarik untuk mencoba bisnis ini, sehingga tidak membuat semakin banyak orang yang antipati dengan bisnis MLM dan memberikan kesan yang negatif.

#2. Cobalah untuk juga mendengarkan pendapat orang yang sedang Anda ajak bergabung dalam bisnis MLM. Sering kali, para anggota MLM lebih banyak berbicara tentang produk bisnisnya, dan akhirnya melupakan kepentingan orang-orang yang diajak dalam bisnis MLM yang ditawarkan.

#3. Ingatlah untuk selalu membantu dan mengajarkan para downline Anda untuk bisa juga berkembang sama seperti Anda dalam bisnis MLM ini. Jangan pernah mengganggap para downline sebagai pesaing, karena sebenarnya mereka juga akan membantu kesuksesan Anda.

Meskipun pada prinsipnya semua orang bisa menjalankan bisnis MLM ini, tetapi bukan berarti setiap orang tersebut benar-benar berminat dan mampu menjalankannya sesuai dengan yang diharapkan. Terkadang, cara memperkenalkannya yang terlalu gamblang, sehingga tidak sedikit orang yang belum terlalu memahami dan kemudian beranggapan bahwa menjalankan bisnis MLM ini sangat sulit, terutama dalam mengembangkan jaringan bisnisnya dengan merekrut orang-orang baru. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang awalnya tertarik, pada akhirnya mundur karena tidak yakin bisa.

Untuk mengatasi masalah ini, solusinya adalah memulai bisnis MLM dengan cara berpikir yang sederhana. Tiga hal sederhana tersebut adalah, mulai dengan menggunakan produk MLM tersebut untuk keperluan pribadi, lalu cukup jadikan target untuk merekrut beberapa orang saja untuk bergabung di bawah Anda, dan kemudian ajari mereka untuk melakukan hal yang sama atau menduplikasi jaringan Anda. Dengan tiga hal sederhana itu, maka kesuksesan Anda dalam menjalankan bisnis MLM pun akan datang.

Sebagai penutup berikut ini kami sajikan sebuah video presentasi salah satu bisnis MLM yang sangat sukses di Indonesia, semoga bisa menjadi tambahan referensi bagi Anda.

Sumber :  www.maxmanroe.com

Apa Ciri-ciri Bisnis MLM Yang Baik dan Sehat?

Sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang bisnis MLM, karena saya memang salah satu pelaku di bisnis ini. Saya perhatikan, banyak sekali orang yang salah menilai tentang bisnis MLM, termasuk saya dulu. Salahnya di mana? Kebanyakan dari kita menganggap bahwa semua bisnis yang menggunakan jaringan atau networking adalah sebuah bisnis MLM, bahkan kegiatan money game pun akhirnya dianggap sebagai bisnis MLM yang baik. Saya harus akui bahwa saya dulu melakukan kesalahan seperti itu, sampai akhirnya saya bergabung dengan salah satu bisnis MLM yang ‘membuka mata’ saya dan menunjukkan bagaimana bisnis MLM yang baik dan sehat.

Beberapa kali saya melihat iklan salah satu bisnis MLM yang masih baru lounching, katanya sih lagi ‘booming’, dan MLM ini ‘digawangi’ oleh seorang tokoh yang cukup terkenal. Beberapa bukunya juga selalu ada di Gramedia, walaupun saya tidak pernah beli hehehe. Terus terang, saya sempat tertarik dengan peluang bisnis yang ditawarkan oleh tokoh terkenal ini.

Jujur, saya tidak ingin mempengaruhi para pembaca, tapi setelah mempelajari lebih jauh presentasi bisnis MLM yang ditawarkan oleh tokoh terkenal ini di dalam websitenya, saya memutuskan untuk tidak bergabung. Saya tidak bilang bisnisnya jelek, money game, atau apalah, tapi karena saya memang tidak ingin bergabung hehehe. Oh ya, ada artikel yang menurut saya cukup menarik untuk Anda baca mengenai bisnis MLM yang saya maksudkan, silahkan baca artikel ini dan baca juga ini.
Kembali ke topik, bagaimana cara kita mengetahui sebuah bisnis MLM itu adalah bisnis yang baik dan sehat. Diambil dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri bisnis MLM yang baik dan sehat:

1. Memiliki Produk / Jasa Yang Dijual

Produk atau jasa yang dijual tentunya adalah produk yang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Namun perlu kita perhatikan bahwa produk tersebut juga harus sesuatu yang memang dibutuhkan oleh banyak orang. Jadi, jika Anda ingin bergabung dengan sebuah bisnis MLM, pastikan bahwa mereka punya produk bagus dan memang dibutuhkan.

Pada bisnis MLM yang tidak sehat atau money game biasanya yang lebih diutamakan adalah system MLM nya, sedangkan produknya tidak terlalu dimanfaatkan atau bahkan ada yang tidak jelas produknya apa. Bisnis MLM yang tidak sehat lebih mengutamakan merekrut member baru, dan tidak harus menjual produknya.

Mungkin Anda pernah menemui seseorang yang menggunakan produk MLM, namun orang tersebut tidak ikut menjalankan sistem bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut adalah produk berkualitas dan sistem MLM yang dijalankan perusahaan tersebut juga bagus karena produknya bisa dibeli orang lain tanpa harus menjadi member dan menjalankan bisnisnya.

2. Upline Mau Membantu Downline Untuk Berkembang

Anda harus benar-benar memperhatikan cara kerja member sebuah bisnis MLM. Jika para upline di MLM tersebut tidak aktif atau hanya mengandalkan downline untuk menjual produk atau mengembangkan jaringan mereka, maka ini bukanlah sebuah bisnis MLM yang baik. Setiap bisnis MLM yang baik dan sehat, para upline akan selalu aktif, baik dalam hal perekrutan member baru maupun dalam penjualan produk.

Di dalam bisnis MLM yang baik, para upline akan memberikan bantuan, pembinaan, dan membagikan ilmu marketing kepada downline mereka. Bahkan upline akan berusaha keras untuk membantu downline mereka agar naik ke level yang lebih baik, tentunya sesuai dengan usaha si downline tersebut. Jadi, jika ada bisnis MLM yang menyebutkan “kunci posisi Anda sekarang juga!”, mungkin ini bisa menjadi salah satu indikasi money game, karena yang duluan gabunglah yang untung bukan hasil kerja keras masing-masing member.

3. Memiliki Sistem Yang Adil Bagi Semua Member

Banyak orang berpikir bahwa bisnis MLM adalah bisnis yang hanya menguntungkan orang-orang yang pertamakali bergabung. Jadi, yang pertama bergabung akan lebih sukses dibanding dengan orang yang belakangan gabung. Wah ga enak dong ya kalau kita bergabung belakangan, akan sulit untuk sukses dong. Bisa saya katakan bahwa bisnis MLM yang menerapkan sistem seperti ini adalah MLM yang tidak sehat.

Bisnis MLM yang baik akan menguntungkan bagi semua member yang mau berusaha keras, tidak perduli dia gabung duluan atau belakangan. Jadi, misalnya Anda bergabung lebih dulu di sebuah bisnis MLM dan tidak bekerja, tapi downline Anda yang bekerja keras untuk membangung jaringan Anda, maka yang akan sukses adalah downline Anda. Sedangkan Anda sendiri hanya bisa menonton kesuksesan downline Anda tersebut.
Sistem seperti ini diterapkan oleh salah satu perusahaan MLM yang sudah berdiri lama sekali di Indonesia, yup Oriflame. Bisnis MLM ini sudah berdiri di Indonesia selama puluhan tahun dan masih berjalan dengan baik, bahkan membernya semakin banyak karena sistemnya memang sangat adil bagi semua member mereka. Baca artikel saya tentang d’BCN dan Oriflame.

4. Harga Produk Yang Dijual Masuk Akal

Harga produk yang dijual dengan cara MLM bisa menjadi salah satu indikasi bahwa bisnis tersebut sehat atau tidak. Produk yang dijual selain terjamin kualitasnya, harganya juga harus wajar dan sesuai dengan kualitas produknya. Jika sebuah MLM menjual produk yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga pasaran, maka bisa saya katakan bahwa MLM yang dikembangkan tidak sehat karena sangat rentan mengalami kebangkrutan.
Harga produk berkali-kali lipat yang dibanderol sebuah perusahaan MLM bisa jadi adalah cara mereka untuk menutupi biaya untuk sistem yang mereka bangun. Tentu ini bukan sesuatu yang baik untuk jangka panjang. Pada bisnis MLM yang sehat, penghasilan para membernya bukanlah dari harga produk yang dibanderol berkali-kali lipat, tapi dari jumlah pembeli barang yang banyak karena konsumen puas akan mutu produknya.

5. Memiliki Badan Hukum Yang Jelas

Tentu saja untuk bisa menjalankan bisnis, sebuah perusahaan harus memiliki badan Hukum yang jelas. Hal ini guna mempertanggungjawabkan bisnis MLM tersebut kepada para membernya dan juga kepada konsumen lain yang menggunakan produk mereka. Sangat disarankan untuk bergabung dengan perusahaan MLM yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), memiliki SIUPL dan NPWP.

6. Memiliki Support Sistem Yang Baik

Semua member MLM, baik member baru maupun member lama, pasti membutuhkan support agar bisa menjalankan bisnis MLM dengan optimal. Perusahaan MLM yang baik pasti memiliki support sistem yang baik yang memudahkan para member dalam mengoptimalkan kegiatan marketing mereka. Suport ini bisa secara offline ataupun online, dan mudah untuk diakses oleh member.

Sumber :  www.maxmanroe.com

Bisnis MLM Dan Stigma Negatif Masyarakat Indonesia

Bisnis MLM sendiri mulai berkembang di Indonesia sekitar awal tahun 1990-an. Salah satu yang paling menarik dari bisnis ini, yang biasanya membuat banyak orang berminat untuk menjalaninya, karena pelakunya bisa mendapatkan pasive income yang besar pada level tertentu dalam waktu yang tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan bisnis konvensional. Pasalnya, bisnis ini menggunakan sistem level atau tingkatan dalam sebuah jaringan, atau disebut networking business. Makanya, tidak heran jika bisnis MLM ini bisa menarik banyak orang dalam waktu yang relatif cepat.

Siapa yang tidak ingin peluang bisnis dengan iming-iming pasive income besar? Kesuksesan dalam sebuah bisnis yang ditandai dengan hasil yang banyak dalam bentuk uang ataupun aset, pastinya menjadi impian banyak orang yang menjalani dunia bisnis. Sayangnya, tidak semua MLM benar-benar bisa memberikan hasil terbaik bagi mereka yang telah mencobanya. Hal ini pula yang kemudian membentuk paradigma negatif mengenai bisnis MLM di tengah-tengah masyarakat saat ini, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang bisa sangat mengkhawatirkan dalam bisnis ini.

Bahkan, tidak sedikit orang yang memvonis bahwa MLM adalah bisnis yang menguntungkan orang-orang tertentu yang pertama kali bergabung, atau disebut dengan istilah upline. Ada pula yang menyebut bisnis MLM sebagai bisnis yang menghambur-hamburkan uang, tanpa bisa diukur kapan keuntungannya bisa didapatkan oleh setiap orang yang menjalankan bisnis ini. Padahal, pada bisnis MLM yang sehat telah memiliki sistem yang secara prinsip akan selalu berusaha untuk membuat setiap pengikut bisnis ini, atau disebut downline, bisa meraih kesuksesan yang sama seperti yang lainnya.

Pada dasarnya, sistem dalam bisnis MLM mengharuskan seorang upline untuk terus berusaha membantu dan mendorong para downline dalam jaringannya, agar bisa naik peringkat dan meraih kesuksesan sesuai dengan peringkatnya secara berjenjang. Oleh karena itu, sebuah MLM yang benar-benar sesuai dengan sistem tersebut, akan terlihat para upline-nya akan bekerja keras dalam membantu para downline-nya untuk bisa menjadi leader baru dalam jaringan mereka. Karena, kesuksesan seorang upline juga ditentukan oleh kesuksesan para downline langsung di bawahnya.

Sayangnya memang, tidak semua upline dalam sebuah bisnis MLM menjalankan kewajibannya tersebut. Banyak sekali terjadi, upline hanya memikirkan kesuksesannya sendiri dengan mengajak atau merekrut sebanyak mungkin downline sehingga target bisnisnya tercapai, namun kemudian membiarkan saja para downline-nya tersebut berjalan sendiri-sendiri, yang pada akhirnya pun “mati” pelan-pelan. Hal ini seharusnya dihindari para leader di bisnis MLM, agar mereka bisa memastikan sistemnya benar-benar akan membentuk para upline yang bertanggung jawab terhadap downline.

Sumber :  www.maxmanroe.com

Bisnis MLM Bukanlah Sesuatu Yang Menakutkan

Bagi sebagian orang yang akrab dengan dunia bisnis, mungkin tidak asing lagi dengan bisnis MLM atau Multi Level Marketing. Bahkan, orang-orang awam sekalipun tidak sedikit yang ditawari bisnis MLM ini, karena memang bisnis ini bisa masuk ke kalangan masyarakat manapun tanpa melihat suku, agama, juga kelas ekonomi.

Mungkin bisa dibilang, orang-orang biasa yang bukan pebisnislah yang banyak menekuni jenis usaha ini, karena memang terlihat sangat gampang dan juga menggiurkan. Makanya, sebuah bisnis MLM dengan merek tertentu bisa diikuti ratusan ribu hingga jutaan orang.

Sumber :  www.maxmanroe.com

Kerja sama Permata Bank Syariah dengan Sooqy Global Internasional

[Senin, 29 Desember 2014] PermataBank Syariah menjalin kerja sama dengan Sooqy Global Internasional di Jakarta, Senin, 29 Desember 2014. Hadir Direktur Unit Syariah Bank Permata Achmad Kusna Permana dan Direktur Utama Sooqy Global, Selvia Eka Ngesti tengah menandatangai nota kerja sama tersebut disaksikan Direktur Eksekutif Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Ismi Kushartanto.

Alhamdullillah dengan telah di tanda-tanganinya Kerjasama antara Sooqy Global Internasional & Bank Permata Syariah, ini berarti semua mitra SOOQY akan bisa menikmati fasilitas layanan Bank Permata Syariah, khususnya VIRTUAL ACCOUNT sebagai sarana transaksi & pembayaran elektronik. Dengan demikian, seluruh rangkaian konsep 7 in 1, tinggal selangkah lagi terwujud Era baru Sooqy, "Dunia dalam Genggaman" telah dimulai.Jadilah bagian dari komunitas Hebat & Menghebatkan bersama kami.








SumberBerita :
1. Infobanknews.com
2. sindonews.com
3. BeritaSatu.com
4. ekonomisyariah.info