Sebelumnya saya pernah menulis artikel
tentang bisnis MLM, karena saya memang salah satu pelaku di bisnis ini.
Saya perhatikan, banyak sekali orang yang salah menilai tentang
bisnis MLM,
termasuk saya dulu. Salahnya di mana? Kebanyakan dari kita menganggap
bahwa semua bisnis yang menggunakan jaringan atau networking adalah
sebuah bisnis MLM, bahkan kegiatan money game pun akhirnya dianggap
sebagai bisnis MLM yang baik. Saya harus akui bahwa saya dulu melakukan
kesalahan seperti itu, sampai akhirnya saya bergabung dengan salah satu
bisnis MLM yang ‘membuka mata’ saya dan menunjukkan bagaimana bisnis MLM
yang baik dan sehat.
Beberapa kali saya melihat iklan salah
satu bisnis MLM yang masih baru lounching, katanya sih lagi ‘booming’,
dan MLM ini ‘digawangi’ oleh seorang tokoh yang cukup terkenal. Beberapa
bukunya juga selalu ada di Gramedia, walaupun saya tidak pernah beli
hehehe. Terus terang, saya sempat tertarik dengan
peluang bisnis yang ditawarkan oleh tokoh terkenal ini.
Jujur, saya tidak ingin mempengaruhi
para pembaca, tapi setelah mempelajari lebih jauh presentasi bisnis MLM
yang ditawarkan oleh tokoh terkenal ini di dalam websitenya, saya
memutuskan untuk tidak bergabung. Saya tidak bilang bisnisnya jelek,
money game, atau apalah, tapi karena saya memang tidak ingin bergabung
hehehe. Oh ya, ada artikel yang menurut saya cukup menarik untuk Anda
baca mengenai bisnis MLM yang saya maksudkan, silahkan
baca artikel ini dan
baca juga ini.
Kembali ke topik, bagaimana cara kita
mengetahui sebuah
bisnis MLM itu adalah bisnis yang baik dan sehat.
Diambil dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri
bisnis MLM
yang baik dan sehat:
1. Memiliki Produk / Jasa Yang Dijual
Produk atau jasa yang dijual tentunya
adalah produk yang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Namun perlu
kita perhatikan bahwa produk tersebut juga harus sesuatu yang memang
dibutuhkan oleh banyak orang. Jadi, jika Anda ingin bergabung dengan
sebuah
bisnis MLM, pastikan bahwa mereka punya produk bagus dan memang
dibutuhkan.
Pada bisnis MLM yang tidak sehat atau
money game biasanya yang lebih diutamakan adalah system MLM nya,
sedangkan produknya tidak terlalu dimanfaatkan atau bahkan ada yang
tidak jelas produknya apa. Bisnis MLM yang tidak sehat lebih
mengutamakan merekrut member baru, dan tidak harus menjual produknya.
Mungkin Anda pernah menemui seseorang
yang menggunakan produk MLM, namun orang tersebut tidak ikut menjalankan
sistem bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut adalah
produk berkualitas dan sistem MLM yang dijalankan perusahaan tersebut
juga bagus karena produknya bisa dibeli orang lain tanpa harus menjadi
member dan menjalankan bisnisnya.
2. Upline Mau Membantu Downline Untuk Berkembang
Anda harus benar-benar memperhatikan
cara kerja member sebuah
bisnis MLM. Jika para upline di MLM tersebut
tidak aktif atau hanya mengandalkan downline untuk menjual produk atau
mengembangkan jaringan mereka, maka ini bukanlah sebuah bisnis MLM yang
baik. Setiap
bisnis MLM yang baik dan sehat, para upline akan selalu
aktif, baik dalam hal perekrutan member baru maupun dalam penjualan
produk.
Di dalam
bisnis MLM yang baik, para
upline akan memberikan bantuan, pembinaan, dan membagikan ilmu marketing
kepada downline mereka. Bahkan upline akan berusaha keras untuk
membantu downline mereka agar naik ke level yang lebih baik, tentunya
sesuai dengan usaha si downline tersebut. Jadi, jika ada
bisnis MLM yang
menyebutkan “kunci posisi Anda sekarang juga!”, mungkin ini bisa
menjadi salah satu indikasi money game, karena yang duluan gabunglah
yang untung bukan hasil kerja keras masing-masing member.
3. Memiliki Sistem Yang Adil Bagi Semua Member
Banyak orang berpikir bahwa
bisnis MLM
adalah bisnis yang hanya menguntungkan orang-orang yang pertamakali
bergabung. Jadi, yang pertama bergabung akan lebih sukses dibanding
dengan orang yang belakangan gabung. Wah ga enak dong ya kalau kita
bergabung belakangan, akan sulit untuk sukses dong. Bisa saya katakan
bahwa
bisnis MLM yang menerapkan sistem seperti ini adalah MLM yang
tidak sehat.
Bisnis MLM yang baik akan menguntungkan
bagi semua member yang mau berusaha keras, tidak perduli dia gabung
duluan atau belakangan. Jadi, misalnya Anda bergabung lebih dulu di
sebuah
bisnis MLM dan tidak bekerja, tapi downline Anda yang bekerja
keras untuk membangung jaringan Anda, maka yang akan sukses adalah
downline Anda. Sedangkan Anda sendiri hanya bisa menonton kesuksesan
downline Anda tersebut.
Sistem seperti ini diterapkan oleh salah
satu perusahaan MLM yang sudah berdiri lama sekali di Indonesia, yup
Oriflame.
Bisnis MLM ini sudah berdiri di Indonesia selama puluhan tahun
dan masih berjalan dengan baik, bahkan membernya semakin banyak karena
sistemnya memang sangat adil bagi semua member mereka. Baca artikel saya
tentang
d’BCN dan Oriflame.
4. Harga Produk Yang Dijual Masuk Akal
Harga produk yang dijual dengan cara MLM
bisa menjadi salah satu indikasi bahwa bisnis tersebut sehat atau
tidak. Produk yang dijual selain terjamin kualitasnya, harganya juga
harus wajar dan sesuai dengan kualitas produknya. Jika sebuah MLM
menjual produk yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga
pasaran, maka bisa saya katakan bahwa MLM yang dikembangkan tidak sehat
karena sangat rentan mengalami kebangkrutan.
Harga produk berkali-kali lipat yang
dibanderol sebuah
perusahaan MLM bisa jadi adalah cara mereka untuk
menutupi biaya untuk sistem yang mereka bangun. Tentu ini bukan sesuatu
yang baik untuk jangka panjang. Pada
bisnis MLM yang sehat, penghasilan
para membernya bukanlah dari harga produk yang dibanderol berkali-kali
lipat, tapi dari jumlah pembeli barang yang banyak karena konsumen puas
akan mutu produknya.
5. Memiliki Badan Hukum Yang Jelas
Tentu saja untuk bisa menjalankan
bisnis, sebuah perusahaan harus memiliki badan Hukum yang jelas. Hal ini
guna mempertanggungjawabkan bisnis MLM tersebut kepada para membernya
dan juga kepada konsumen lain yang menggunakan produk mereka. Sangat
disarankan untuk bergabung dengan perusahaan MLM yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), memiliki SIUPL dan NPWP.
6. Memiliki Support Sistem Yang Baik
Semua member MLM, baik member baru
maupun member lama, pasti membutuhkan support agar bisa menjalankan
bisnis MLM dengan optimal.
Perusahaan MLM yang baik pasti memiliki
support sistem yang baik yang memudahkan para member dalam
mengoptimalkan kegiatan marketing mereka. Suport ini bisa secara offline
ataupun online, dan mudah untuk diakses oleh member.